Album Terbaik Tahun Lalu, Menurutku..

Sostel
4 min readJan 28, 2021

--

Musik sebagaimana melekat pada keseharian manusia hari ini selalu menarik diperbincangkan. Beberapa lebih suka menikmatinya dengan sepasang headset atau headphone, menyelip di berbagai aktivitas harian. Kaset, CD, ataupun rilisan fisik lainnya sudah mulai usang dimakan zaman. Saya jadi ingat bagaimana presentasi Steve Jobs pertama kali mengenalkan Ipod, menurut saya itulah gerbang dimana perubahan mulai sangat terasa di dunia musik, walau sebelumnya orang akrab dengan WalkMan dan lainnya. Awalan yang cukup membuat kita sadar bahwa ada produk yang membuat keinginan kita semakin bertambah, dipaksa secara tak sadar untuk mengonsumsinya. Itu bukanlah hal buruk, perubahan selalu baik, dan akan selalu ada perubahan untuk perbaikan. Pun dunia musik, belakangan dengan kemajuan teknologi, berkembangnya tools dalam produksi suara, ternyata nyata menyumbang hasil karya yang bagus. Saya merasa beruntung berada di era ini, walau mungkin orang yang hidup di era setelah saya akan juga merasa lebih beruntung dibanting apa yang saya alami.

Kembali ke musik. Sebagaimana setiap karya sudah barang pasti penuh subyektivitas, musik tak lepas dari selera. Namun, ada titik tengah dimana karya musik bisa dinilai dengan objektif. Di sinilah, diskursus di dalamnya diperlukan juga untuk membuat objetivitas penilaian itu semakin penuh dan presisi. Tentu, agar lebih menyenangkan. Kadang kita terlalu terjebak momen serius, saat berhadapan dengan kata “diskusi”, lupa esensi bahwa hal itu juga adalah bagian dari menikmati. Tahun lalu, saya mendengar banyak sekali alliran, mencoba berdamai untuk mendengarkan, lalu coba menelisik lebih dalam pada komposisi, lirik, notasi, harmonisasi — yah, walau saya bukan yang ahi di bidang ini. Setidaknya inilah yang saya dapat sebagai pendengar yang tak baik-baik amat.

  1. Bapak -Miasma Tahun Asu

Mari dengarkan album Bapak! album ini bertajuk Miasma Tahun Asu. Dari judul ini sebenarnya kita sudah bisa sedikit menebak albumnya akan berisi dengan lagu-lagu yang bagaimana. Ya, memang lagu-lagu asu yang menunjukkan rangkuman perasaan satu babak generasi. Lirik-lirik depresif yang menunjukkan kepiluan namun tak dengan kecengengan. Lagu-lagu di dalamnya selalu menyajikan kejutan di hampir pergantian menit. Jika boleh saya melabeli, Bapak mungkin hadir dengan dominasi Rock Eksperimental — dengan nampak sekali mereka tak ingin memberi batas dan sekat terhadap genre atau aliran , dan ini berbeda sekali dengan karya-karya mereka sebelumnya. Suprised moment buat pendengar-pendengarnya.

2. Gerybox-Melografik

Jika saya boleh berkomentar, album Gerybox satu ini lengkap sekali. Bak sajian prasmanan semua jenis masakan, dan pada satu pinggan di tangan, kita gabungkan lauk-lauknya: trip hop, hip hop, elektronik eksperimental. Beragam namun demikian menyatu terdengar. Katanya semua proses produksi album ini dilakukan sendiri. Terasa berkesan. Namun, tak seperti biasanya sentuhan jazz yang biasa hadir dalam karya Gerybox, kali ini tak terlalu menonjol. Bagaimanapun, ini adalah album yang menawan dan lezat masuk ke ruang telinga.

3. Nadin Amizah-Selamat Ulang Tahun

Yasudahlah ya, album ini begitu popular. Tadinya mungkin pendengar Nadin ada dalam ceruk kecil. Namun, hari ini lirik dan khas vocalnya begitu dikenal orang. Yang tadinya amat tersegmentasi, hari ini terasa luas sekali penerimaannya. Lagu-lagu yang akan sangat pas menemani kesendirian dan me time. Sudah banyak sekali ulasan, dan ulasan saya tak akan mengubah ulasan lainnya yang begitu lengkap. Album ini cukup membuat saya menunggu karya Nadin berikutnya. Pesona pribadinya juga memikat, saya terjerat!

4. Stars and Rabbit-Rainbow Aisle

Album ini menurut saya adalah album pelarian yang tepat untuk mereka di luar sana terbiasa dengan musik-musik pop. Saya kira bahan dan sentuhan rock alternatif begitu nyata. Suara gitar dan bass yang berbunyi lugas sekali. Mendengarkan lagu-lagu di album ini membuat kepala kita lebih banyak bergoyang, asyik sekali. Lirik-lirik berbahasa Inggris cukup melekatkan ingatan kita terhadap Stars and Rabbit. Yang pasti, album ini cukup membuat saya akan sangat rindu dengan petikan gitar Mas Adi.

5. FSTVLST- Fstvlst II

Album ini kawan pagi saya. Saya dengarkan untuk menemani aktivitas pagi, sebelum sarapan bahkan saat menyantap sarapan. Lirik-lirik pada lagu-lagu di album ini seperti menjadi pengingat bahwa memang semestinya kitalah yang pegang kendali atas hidup sendiri. Lirik sederhana, jujur, dengan komposisi dan harmonisasi bunyi umum namun memenuhi benak. Setelah mendengarkan lagu-lagu ini, saya ingin sekali teriak “Let’s Rock Everyone!”. Mungkin besok-besok akan saya coba ketika sedang di kamar mandi.

Kira-kira demikian. Masih banyak album lain, tapi mungkin saya akan taruh 5 album ini di puncak. Tidak sabar, menjalani tahun ini. Sembari memprediksi akan ada album baru dari siapa dan akan seperti apa. Musik tak akan mampu saya lepaskan dari telingga. Sesederhana suara burung di pagi hari, jangkrik dan kodok saat sore dan malam hari, atau suara knalpot kendaraan yang bermacam-macam bentuk suaranya. Mohon jangan berikan hukum haram pada nikmat Tuhan satu ini.

Hehe, Selamat mendengarkan album-album ini kawan!

--

--

Sostel
Sostel

Written by Sostel

Senang menulis dan berbagi apa saja

No responses yet