Kata Mbah tentang presisi batas diri manusia: “Manusia, pada dirinya masing-masing, tidak punya waktu untuk mengenali presisi batas antara kebutuhan dan keinginan, antara semangat dengan nafsu, antara cinta dengan rasa-magnetik, antara cita-cita dengan khayalan, antara waspada dengan curiga, antara hati-hati dengan paranoia, antara optimisme dengan terburu-buru, antara sabar dengan lemah…